Perguruan tinggi negeri (PTN) menyiapkan beberapa jalur penerimaan mahasiswa baru. Mulai dari jalur mandiri, Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), hingga jalur untuk siswa berbakat dan berprestasi. Meskipun tersedia banyak jalur, namun pihak kampus mengklaim bahwa biaya tiap-tiap jalur sama.
Direktur Corporate Communications Universitas Indonesia (UI), Firmanzah, PhD mengatakan, UI mematok biaya yang sama untuk semua jalur seleksi. ''Biaya perkuliahan untuk semua jalur sama. Kalau pun beda bukan karena jalur masuknya, tapi karena program studinya,'' papar Firmanzah.
Biaya tersebut meliputi uang pangkal dan Dana Pelengkap Pendidikan (DPP) yang dibayar satu kali selama kuliah, serta Biaya Operasional Pendidikan (BOP) dan Dana Kesejahteraan Fasilitas Mahasiswa (DKFM) yang dibayar tiap semester.
Untuk mengkomodir masyarakat yang kurang mampu, UI menerapkan sistem pembiayaan berkeadilan. Yaitu sistem pembiayaan yang disesuaikan dengan kemampuan keluarga mahasiswa. Sistem ini digunakan pada komponen uang pangkal dan BOP. Uang pangkal dipatok antara Rp 0 juta sampai Rp 25 juta. Kemudian BOP yang berkisar antara Rp 100 ribu sampai Rp 7,5 juta. Sementara DPP sebesar Rp 600 ribu dan DKFM Rp 100 ribu.
''Uang pangkal dan BOP disesuaikan dengan kemampuan penanggung biaya kuliah. Jadi, setiap orang berbeda. Bagi yang tidak mampu, bisa kami bebaskan uang pangkalnya. Sementara untuk BOP hanya membayar Rp 100 ribu setiap semesternya. Namun bagi yang mampu harus membayar penuh,'' ujar Firmanzah.
Sementara untuk program nonreguler (seperti kelas paralel dan vokasi) serta kelas internasional, UI tidak memberikan bantuan subsidi kepada mahasiswa. Jadi, mahasiswa harus membayar penuh biaya kuliah yang ditentukan.
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (UINJ) pun mematok biaya yang sama untuk semua jalur seleksi. ''Biaya yang harus dikeluarkan mahasiswa sama untuk semua jalur seleksi,'' ujar Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan UINJ, Drs Abdul Somad, MA.
Untuk mahasiswa tidak mampu, UINJ menyediakan program beasiswa. Dengan sistem ini, Abdul berharap, mahasiswa yang kurang mampu namun memiliki prestasi tetap dapat belajar di UINJ.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar