Rabu, Juli 29, 2009
Menjadikan RI Basis Otomotif
Sebuah perhelatan akbar otomotif The 17th Indonesia International Motor Show (IIMS) resmi dibuka, Jumat (25/7). Pameran otomotif terbesar di Tanah Air itu, kali ini mengusung tema Drive for a Better Live. Ajang yang digelar di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, berlangsung hingga 2 Agustus 2009, ini diharapkan tak hanya menjadi arena untuk mendongkrak penjualan produk otomotif di pasar nasional saja. Namun, mesti lebih dari itu.
Harapan tersebut disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang kata sambutannya dibacakan oleh Plt Menko Perekonomian, Sri Mulyani, saat membuka IIMS, kemarin. ''Indonesia diharapkan dapat menjadi basis pabrikan otomotif yang tidak hanya mampu mengeluarkan produk bersaing, tapi juga proses produksi yang semakin baik di masa depan,'' kata Sri Mulyani. Arah untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi otomotif, diakuinya memang sudah ada. Tapi, upaya para produsen otomotif maupun Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) itu belum cukup. ''Masih perlu ditingkatkan lagi,'' katanya.
Di tengah pemulihan ekonomi akibat krisis keuangan global, kata Sri yang juga menjabat sebagai Menteri Keuangan ini, optimistis industri otomotif Tanah Air akan tumbuh seiring perbaikan ekonomi di dalam negeri. Pemerintah menegaskan kembali komitmennya mendukung industri otomotif. Mengapa pemerintah serius? Tak dapat dimungkiri, sektor otomotif merupakan salah satu industri pendorong perekonomian nasional. Bisa dikatakan, industri ini telah menjadi salah satu pilar penting bangsa.
Juga bagian krusial dari pembangunan industri nasional jangka panjang yang sumbangannya besar terhadap perekonomian nasional. Industri ini melibatkan banyak tenaga kerja dalam rantai panjang distribusi, pelayanan purnajual, hingga perbengkelan. Belum lagi kalau dilihat dari sisi penjualan unit, suku cadang, yang menyerap banyak tenaga kerja. ''Dampak industri ini luas pada ekonomi dan masyarakat,'' katanya. Karena itu, tidak ada alasan bagi pemerintah untuk tak mendukung dan mendorong laju industri otomotif. Salah satu bentuk dukungan itu, kata Sri Mulyani, pemerintah akan terus berbenah dari sisi birokrasi.
Iklim usaha yang sudah baik selama ini, akan terus disempurnakan, termasuk pembenahan kebijakan untuk investasi sektor otomotif, seperti harmonisasi bea masuk dan kebijakan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Tujuannya tak lain agar investor, baik global maupun domestik, tertarik untuk membenamkam modalnya di sektor penyumbang pajak terbesar keempat di Tanah Air ini. ''Pemerintah akan mendukung industri otomotif dengan cara membenahi kebijakan yang terkait, mendorong masuknya investasi, dan melakukan harmonisasi pajak serta biaya masuk,'' paparnya.
Sebagai salah satu tumpuan perekonomian bangsa, dia juga berharap produsen otomotif nasional bersungguh-sungguh mengembangkan teknologi bangsa sendiri. ''Pelaku usaha di industri otomotif mampu meningkatkan aliansi nasional dan mancanegara untuk memperkuat teknologi bangsa,'' katanya. Dia yakin, industri otomotif nasional dapat berdaya saing lebih nyata dan mampu memberi warna pada otomotif dunia. Karena itu, pabrikasi otomotif diminta tak hanya mengedepankan keamanan dan kenyamanan produk bagi konsumen, tapi juga memberikan perhatian lebih besar untuk membuat kendaraan ramah lingkungan dan hemat energi.
''Selain aman dan nyaman, juga harus ramah lingkungan dan hemat bahan bakar,'' paparnya. Pelaku di industri ini diharapkan mampu menciptakan desain rancang bangun yang terbarukan. Dengan mesin yang efisien hemat bahan bakar, dan jaminan keamanan lingkungan serta penumpangnya. Tak heran, jika tema IIMS kali ini, Drive for a Better Life, dinilai sebagai cermin tanggung jawab industri otomotif Tanah Air untuk meningkatkan daya kreativitas dalam rancang bangun dan ekonomi yang ramah lingkungan.
Terlaksananya pameran otomotif yang didukung lebih dari 120 perusahaan ini, pantas diapresiasi. Menurut Menkeu, ini karena IIMS telah menjadi salah satu ajang dan pertunjukan otomotif berskala dunia, sehingga harus dimanfaatkan oleh pelaku bisnis otomotif sebagai momentum meningkatkan investasi.
Ketua Umum Gabungan Asosiasi Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Bambang Trisulo, mengingatkan kembali mengenai tekad industri otomotif nasional dalam meningkatkan kehidupan masyarakat ke arah lebih baik, yakni kehidupan yang berkualitas. Setidaknya ini bisa dilihat pada tingkat proses dan produksi, inovasi teknologi yang memanfaatkan bahan ramah lingkungan, peningkatan pemakaian kandungan lokal, serta penyerapan tenaga kerja.
Pada tingkat guna, hasil produksi industri otomotif harus mampu meningkatkan kualitas kehidupan bagi pengguna dan lingkungannya. ''Ini termasuk memerhatikan dampak dan isu lingkungan yang terkait proses, produk, maupun pemanfaatan teknologi otomotif,'' jelas Bambang. Krisis global, menurutnya, tak menyurutkan langkah para pelaku industri otomotif untuk berkarya. Melalui ajang ini, pelaku industri otomotif nasional justru ingin membuktikan eksistensi dan sikap positif.
Di tengah krisis keuangan global yang menyebabkan banyak event sejenis di negara-negara ASEAN tertunda, tapi di Indonesia malah terlaksana. Ini, kata Ketua Panitia IIMS 2009, Johnny Darmawan, merupakan poin tersendiri bagi Indonesia. ''Dengan dukungan 158 merek komoditas otomotif, IIMS 2009 tetap terlaksana tahun ini dan diharapkan dapat mencapai target pengunjung 250 ribu orang dan total transaksi Rp 1,7 triliun,'' ungkapnya.
Turun
Krisis keuangan global, tak pelak memang berdampak terhadap penurunan penjualan industri otomotif nasional. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan pada triwulan pertama 2009 hanya mencapai 99.754 unit.
Capaian ini mengalami penurunan karena pada triwulan pertama 2008 jumlahnya mencapai 134.500 unit. Pemulihan ekonomi saat ini menjadi tantangan bagi Gaikindo agar lebih koordinatif dan inovatif. Apalagi, kebutuhan transportasi semakin meningkat. Membaiknya ekonomi makro yang ditandai turunnya suku bunga, tingkat inflasi, dan penguatan nilai tukar rupiah, menyebabkan prospek dunia otomotif semakin menjanjikan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar