Untuk memperkuat dominasi pasarnya, PT Ford Motor Indonesia (FMI) meluncurkan dua produk terbarunya, New Ranger dan New Everest, di Jakarta, pekan lalu. Dua produk ini merupakan minor change terhadap Ranger dan Everest yang telah lama beredar di pasar.
Presiden Direktur FMI, Will Angrove mengatakan, New Ranger hadir dengan penampilan baru dan segar, sehingga memiliki daya tarik tersendiri tanpa menghilangkan kesan tangguh. Sedangkan desain baru New Ranger memberikan sentuhan yang mewah, namun tetap menawarkan keamanan penuh untuk pengendara.
Satu hal yang menarik adalah meskipun memberikan penampilan baru, FMI tidak menaikkan harga jual dua produk tersebut. ''Bahkan, untuk Ranger, ada varian yang harganya justru kami turunkan menjadi Rp 139 juta. Alasannya, karena kami ingin menghidupkan kembali pasar otomotif di Indonesia. Kami juga melihat kondisi ekonomi saat ini masih cukup sulit dan belum lepas dari krisis keuangan global,'' ujar Direktur Marketing FMI, Davy Tuilan.
Wajah baru dua raksasa Ford kali ini antara lain terlihat pada bumper grill, enginge hood, head lamp, fog lamp, over fender, fender vent, alloy wheel, tail lamp, aux in, dan seat material. Selain itu, FMI juga menawarkan varian baru untuk keduanya.
Dengan minor change ini, FMI menambah keluarga Ranger dari sembilan menjadi 13 varian. Hal ini menjadikan Ranger sebagai mobil pick up dengan varian terbanyak. Sementara Everest bertambah dari dua menjadi empat varian.
Minor change kali ini tidak menyentuh sisi mesin. New Ranger dan New Everest masih menggunakan mesin lamanya, yaitu DuraTorq TDCi commonrail turbodiesel. Dengan mesin ini, New Ranger menawarkan torsi besar. Yaitu 330Nm untuk model 2.5L dan 380Nm untuk model 3.0L pada kecepatan mesin terendah.
Mobil ini juga dilengkapi dengan teknologi Variable Geometry Turbocharger (VGT) dan generasi diesel commonrail fuel injection system terbaru yang dikontrol oleh Electronic Control Unit (ECU). Sementara New Everest dipersenjatai dengan mesin 2.5 liter 16 valve yang diklaim mampu mencapai jarak 100 kilometer dengan 8,8 liter bahan bakar dan jarak efektif 678 kilometer.
Davy menjelaskan, ke depan persaingan di kelas pick up dan SUV (sport utility vehicle) akan semakin meningkat. Hingga saat ini, lanjutnya, Ranger berhasil menguasai pasar pick up sebesar 32 persen dan Everest sekitar 29 persen. Dengan adanya penyegaran ini, FMI berharap dapat meningkatkan market share Ranger menjadi 33 persen dan Everest menjadi 34 persen.
Di kelas pick up, kata Davy, Ford memiliki kekuatan di segmen major fleet yang membeli dalam jumlah banyak. Namun, di segmen minor fleet, Ford masih kalah dengan kompetitor lainnya. ''Karenanya, kami akan mulai lebih fokus untuk meningkatkan pangsa pasar kami di segmen minor fleet. Apalagi kami memiliki barisan varian yang banyak sehingga dapat memperlebar segmen pasar,'' ujarnya.
Salah satu upaya untuk meningkatkan pangsa pasar di segmen fleet adalah dengan menggandeng RMA, yaitu perusahaan modifikasi yang akan memberikan kendaraan sesuai dengan permintaan konsumen. VP RMA, Mark Tenant mengatakan, di segmen fleet, permintaan kendaraan dengan spesifikasi khusus terus meningkat. ''Kami akan memberikan kendaraan yang sesuai dengan permintaan dan kebutuhan konsumen. Mulai dari kendaraan tambang, mobil ambulans, kendaraan keamanan, dan sebagainya. Tentunya, sesuai dengan standar yang dimiliki Ford,'' jelasnya.
''Dengan wajah baru dan langkah yang kami lakukan, kami yakin dapat mengambil podium nomor satu yang selama ini diambil Mitsubishi Strada,'' tambah Will. Sementara Everest akan berhadapan dengan Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport yang merupakan pemain baru di kelas ini.
Davy menjelaskan, FMI juga berencana untuk mengadirkan city car Fiesta ke pasar otomotif nasional. ''Saat ini, masih dalam tahap perencanaan. Mulai dari sarana dan prasarana. Tapi, awal tahun 2010 Fieta sudah pasti akan ikut meramaikan pasar otomotif nasional,'' paparnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar