Rabu, Juli 29, 2009

IIMS 2009 dan Konsistensi Otomotif Indonesia

Krisis keuangan global yang menghantam banyak negara tampaknya tidak cukup kuat untuk menghentikan laju industri otomotif Indonesia. Terbukti, Indonesia cenderung mampu bertahan dengan lebih baik ketimbang negara lain. Ini terlihat dari penurunan angka penjualan yang tidak terlalu drastis. Indikasi lainnya adalah tetap diselenggarakannya Indonesia International Motor Show (IIMS) 2009.

Ketika krisis keuangan global mendera di akhir tahun lalu, otomotif termasuk salah satu industri yang menderita paling parah. Tak heran jika banyak pihak yang memprediksi industri otomotif nasional tidak akan dapat bertahan melewati krisis dengan baik.

Pelaksanaan IIMS tahun ini pun turut diragukan. ''Meskipun tersendat-sendat, tapi IIMS 2009 akan tetap diselenggarakan pada 24 Juli hingga 2 Agustus mendatang,'' ujar Ketua Penyelenggara IIMS 2009, Johnny Darmawan, beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan, meskipun kondisi saat ini masih dalam keadaan krisis, tapi IIMS tetap harus terselenggara. Tujuannya, agar industri otomotif Indonesia tidak hambar. Juga sebagai bukti eksistensi bahwa industri otomotif Indonesia masih dapat bertahan dari krisis.

Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Bambang Trisulo menegaskan optimisme serupa. Ia menjelaskan, otomotif merupakan bidang yang sangat penting bagi Indonesia. Dari sisi produk, ia memberikan sumbangan sebagai alat transportasi. Selain itu, ia juga membuka lapangan kerja.

Efek bola salju yang diciptakan dari industri otomotif sangat besar. ''Karenanya, otomotif Indonesia harus tetap eksis. Apalagi IIMS telah berjalan cukup lama dan diakui secara internasional. Makanya sayang kalau disia-siakan,'' katanya.

IIMS 2009 tidak akan diselenggarakan di JCC, Senayan, tapi dipindahkan ke arena JI Expo, Kemayoran. Johhny mengatakan, kepindahan lokasi ini terkait dengan pertumbuhan pameran. Di JCC, katanya, kapasitas lokasinya terbatas, sehingga akan sulit untuk melakukan ekspansi.

JCC hanya memiliki lokasi seluas 60.500 meter per segi. Terdiri dari lahan indoor seluas 35 ribu meter persegi dan outdoor seluas 25.500 meter persegi. Sedangkan Kemayoran memiliki total luas 100 ribu meter persegi dengan lahan indoor 36 ribu meter persegi dan outdoor 64 ribu meter persegi.

Dengan lahan yang lebih luas, panitia menargetkan dapat menjaring sekitar 250 ribu pengunjung. Angka ini meningkat sedikit dari pengunjung tahun lalu yang mencapai 206 ribu pengunjung.

Sedangkan target transaksi tidak berubah atau masih menggunakan target tahun lalu, yaitu Rp 1,7 triliun. Bambang mengatakan, dengan kondisi krisis saat ini, maka target tersebut dianggap sebagai pertumbuhan.

Johnny menjelaskan, IIMS 2009 tidak hanya akan melibatkan industri mobil saja, namun juga industri sepeda motor. Tercatat sebanyak 21 merek mobil dan lima merek motor telah memberikan dukungannya. Antara lain, Toyota, Daihatsu, Foton, Hino, Honda, Hyundai, Isuzu, Mitsubishi, Nissan Diesel, Proton, VW, BMW, Mazda, Mercedes-Benz, Jaguar, Nissan, Suzuki, KIA dan Cherry. Sedangkan untuk sepeda motor akan tampil Honda, Yamaha, Suzuki, Piaggio, dan Harley Davidson.

Untuk menarik minat masyarakat, pada IIMS 2009 akan ditampilkan berbagai acara pendukung. Mulai dari test drive dan test ride, konser musik, community club gathering, drifting show & battle, Wimcycle BMX Jam, pameran mobil klasik, unik, dan eksotis, serta truckhead pulling. ''Disediakan juga shuttle bus dan asuransi untuk seluruh orang yang datang ke acara ini,'' kata Johnny.

Melihat konsistensinya meskipun di masa krisis, maka dapat dikatakan IIMS telah dapat disandingkan dengan pameran internasional lain. Seperti halnya Japan Motor Show, Frankfurt Motor Show, dan Detroit Motor Show yang telah dikenal luas sebagai ajang pameran otomotif bergengsi di dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar