Rabu, Juli 29, 2009

Safety Riding tak hanya untuk Musim Hujan

Yang paling penting adalah pengendara lebih peduli terhadap keselamatan diri sendiri dan orang lain ketika berkendara.

Apa yang terbaik dilakukan pengendara sepeda motor ketika hujan turun? Menurut Head of Safety Riding PT Wahana Makmur Sejati, Tony Purnama, pada saat kondisi hujan pilihan terbaik adalah mencari tempat berteduh sambil menunggu hujan reda.

Dengan cara ini, pengendara dapat menghindari kemungkinan terburuk dalam berkendara. ''Apabila tidak memungkinkan, maka pengendara dapat tetap melaju dengan lebih berhati-hati dan tetap menjaga keamanan berkendara (safety riding),'' tuturnya.

Safety riding, jelasnya, merupakan hal dasar yang harus diterapkan sebelum berkendara. Baik berkendara dalam keadaan kering maupun kondisi hujan. Prinsipnya, pengendara harus selalu siap sebelum dan ketika berkendara. Persiapan tersebut meliputi persiapan fisik, administrasi (surat-surat kendaraan bermotor seperti SIM dan STNK), kendaraan, dan peralatan berkendara (riding gear).

''Sayangnya, pemahaman dan kepedulian masyarakat Indonesia terhadap keselamatan berkendara masih terbilang rendah. Lihat saja pemandangan di jalan raya. Banyak orang yang berkendara dengan seenaknya tanpa peduli terhadap safety riding,'' ujar Tony.

GM Promotion and Motorsport PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI), Bambang Asmarabudi menambahkan, safety riding diperlukan tidak hanya dalam kondisi hujan. Kondisi jalan kering pun keamanan berkendara tetap diperlukan. ''Yang penting adalah disiplin berlalu lintas. Hal ini merupakan hal utama yang harus dimiliki oleh pengendara,'' ujar Bambang.

Untuk mengkampanyekan mengenai safety riding, YMKI memiliki Yamaha Safety Riding Science (YSRS) yang berfungsi menangani pelatihan safety riding seluruh Yamaha di Indonesia. YSRS memberikan pelatihan mengenai pentingnya keamanan berkendara mulai dari lingkungan sekolah hingga perusahaan. ''Yamaha juga selalu memberikan helm standar bagi setiap pembelian motor. Cara ini untuk memberikan keamanan bagi konsumen,'' kata Bambang.

Ia menambahkan, hujan menjadikan kondisi berkendara menjadi lebih sulit. Karenanya, safety riding justru menjadi sangat penting. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dipersiapkan selama musim hujan antara lain kondisi motor dalam keadaan laik jalan. Dalam kondisi apapun, baik musim hujan atau tidak, pengendara motor wajib memeriksa kendaraannya dalam kondisi laik jalan setiap saat. Pastikan busi (spark plug), ban, rantai, rem, lampu, sayap motor (bagi motor bebek) dalam kondisi baik.

Pengendara juga harus selalu sedia jas hujan. Karena turunnya hujan tidak dapat diprediksi, ada baiknya selalu membawa jas hujan pada saat musim hujan. Dengan begitu, jika mendadak hujan turun dan ada keperluan mendesak, perjalanan dapat terus dilakukan.

Tony menyarankan, lebih baik menggunakan jas hujan model terpisah antara baju dan celana ketimbang model ponco (jubah). Karena jas hujan model terpisah lebih aman. ''Saya banyak mendengar kabar kecelakaan karena jubahnya tersangkut di gear atau roda kendaraan lain. Selain itu juga dapat menggangu pandangan pengendara lain di samping atau di belakangnya,'' jelas Tony.

Untuk alas kaki, sebisa mungkin pakai jas sepatu atau sepatu khusus pengendara motor. Musim hujan sering membuat sepatu pengendara motor basah. Agar tidak basah, biasanya pengendara melepas sepatunya dan menggantinya dengan sandal (terkadang tanpa alas kaki). Meskipun simpel, namun cara ini jelas tidak direkomendasikan. Karena tidak menutupi kaki sehingga tidak memenuhi unsur keselamatan. Kalau pun menggunakan sepatu, sebaiknya memakai sepatu sepatu yang menutupi mata kaki. Sehingga kaki dapat lebih terlindungi.

Pengendara dapat juga melindungi alas kakinya dengan pelindung sepatu (jas sepatu). Dengan jas sepatu yang tahan air (terbuat dari bahan water proof), maka sepatu tetap nyaman digunakan. Usahakan memilih jas sepatu tanpa resleting atau ada bahan pelapis di bagian resleting sehingga air tidak sampai masuk.

Untuk pelindung kepala, gunakan helm standar. Perlengkapan ini merupakan salah satu unsur keselamatan berkendara. Gunakan selalu helm standar ke manapun ketika bepergian. Terutama saat hujan dengan jalan licin dan jarak pandang yang buruk. Agar pandangan tetap jelas, bukalah sedikit kaca helm sehingga embun yang timbul tidak menghalangi pandangan mata.

Usahakan kecepatan kendaraan tidak terlalu tinggi. Karena mengebut dalam kondisi jalan yang licin dapat sangat berbahaya. ''Apalagi kalau hujannya kecil. Karena air dapat bercampur dengan pasir atau pun lumpur sehingga menjadi lebih licin,'' papar Tony.

Hal lain yang harus diperhatikan adalah pengereman. Pengendara harus memperhatikan kondisi jalan ketika melakukan pengereman. Karena licin, sebaiknya pengereman jangan terlalu mendadak dan keras. Untuk menghindari agar tidak terpelanting, usahakan tidak terlalu banyak menggunakan rem depan. Rem depan dan rem belakang harus digunakan secara bersamaan dengan bobot sedikit lebih besar untuk rem depan.

Namun, kata Tony, antisipasi paling baik saat musim hujan adalah dengan berteduh. Jangan memaksakan diri melintasi genangan air atau hujan. Apalagi kalau hujan terus-menerus dan terdapat genangan air (banjir). Memaksakan diri naik motor, selain berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain, juga dapat membuat motor rusak. Karena genangan air yang tinggi dapat masuk ke dalam mesin melalui knalpot.

''Yang paling penting adalah pengendara lebih peduli terhadap keselamatan diri sendiri dan orang lain ketika berkendara. Karena itu harus lebih berhati-hati dan memperhatikan safety riding. Masa motor yang mahal dapat dibeli tapi untuk peralatan keselamatan tidak mampu?'' kata Tony.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar