Melakukan test drive Hyundai i-10 merupakan kesempatan yang menarik. Apalagi, rute yang ditempuh tidak hanya di dalam kota yang memang menjadi karakter i-10 sebagai city car. Namun juga menggunakan jalanan luar kota dengan kondisi berliku, lengkap kondisi tanjakan terjal dan kelokan menurun.
Perjalanan dimulai dari Pondok Indah Mal 2. Sebanyak 15 unit i-10 bergerak menuju Universitas Pelita Harapan, Tangerang. Dalam perjalanan tersebut, terasa i-10 sebagai city car yang memadai. Karena ukurannya yang mungil, panjang 3.565 milimeter dan lebar 1.595 milimeter serta jarak sumbu roda 2.380 mm, i-10 mampu berakselerasi dengan baik dalam kondisi lalu lintas yang padat. Praktis, lalu lintas kota tidak memberikan hambatan yang berarti.
Dalam perjalanan selanjutnya, rombongan tidak hanya diajak melintasi jalanan kota yang berliku. Namun juga jalanan berkondisi buruk. Untuk mencoba performanya, mobil sengaja diarahkan ke kondisi jalalan berlubang. Hasilnya, kaki-kaki i-10 cukup mampu meredam guncangan. Suara guncangan pun tidak masuk ke dalam kabin. Sehingga, penumpang masih nyaman kendati melewati jalan berlubang.
Tantangan yang diberikan tidak hanya sampai di situ. Kali ini, i-10 dibawa melaju melintas jalan bebas hambatan Cikampek-Cipularang. Meskipun berkapasitas kecil, namun mesin 1.100 cc yang dibenamkan mampu melintas di jalan bebas hambatan dengan kecepatan cukup tinggi. Dengan pertimbangan keamanan Republika hanya mengenjot hingga 135 km/jam. Rasanya itulah batas aman yang direkomendasikan untuk sebuah city car. Namun ada saja wartawan yang nekad memacu i-10 hingga mencapai kecepatan 170 km/jam.
Keluar tol Cipularang, rombongan menghadapi tantangan baru. Lintasan yang meliku dengan kondisi jalan yang naik turun. Kondisi ini diperparah dengan hujan yang mengguyur. Dengan menggendarai i-10 bertransmisi otomatis, Republika mencoba melewati jalanan yang naik turun sepanjang jalan Purwakarta dan Subang. Tentu karena city car pada beberapa jalan yang cukup terjal, laju mobil sedikit terhambat. Fitur transmisi pada posisi D2 dan L yang dibenamkan, cukup lumayan mengatasinya.
Satu hal yang sedikit disayangkan adalah kemampuan akselerasi yang kurang memadai. Sistem transmisi otomatis dan tipe mesin SOHC membuat i-10 mengalami power lag saat mesin pada putaran 3.000 rpm.
Vice President PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI), Erwin Djajadiputra mengklaim, konsumsi bahan bakar i-10 sekitar 1:18 (seliter BBM mampu melaju 18 kilometer). Namun, berdasarkan perhitungan Republika, konsumsi bahan bakar i-10 sekitar 1:12.
President Director HMI, Jongkie D Sugiarto menjelaskan, i-10 merupakan mobil yang didesain untuk memenuhi kebutuhan wanita. Hal ini berdasarkan survei yang menyatakan, sekitar 50 persen pengguna city car merupakan wanita. Karenanya, HMI menyediakan lima varian yang disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. Yakni, iCool untuk profesional muda, iChic untuk pelajar dan mahasisaw, iCare untuk keluarga, GLS, dan GL.
Saat ini, ujar Jongkie, belum ada ATPM yang masuk ke segmen wanita secara khusus. Karena itu, HMI tertarik untuk masuk ke pasar ini. ''Produk i-10 memang menyediakan kebutuhan wanita. Meskipun begitu, bukan berarti hanya wanita yang dapat menggunakannya,'' ujar Jongkie.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar