Rabu, Juli 29, 2009

Persaingan Bisnis Motor Bagai di Ajang Balap

Persaingan Bisnis Motor Bagai di Ajang Balap

Secara angka absolut, pasar skutik di Juni mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Persaingan di pasar sepeda motor semakin ketat. Berbeda dengan pasar mobil yang terus didominasi oleh Toyota untuk kendaraan penumpang dan Mitsubishi untuk kendaraan niaga. Pucuk pimpin an sepeda motor terus berubah. Jika digambarkan, fenomena ini mirip dengan yang terjadi di arena balap MotoGP dan F1 beberapa tahun yang lalu. Ketika itu, podium juara pertama selalu diraih oleh Ferarri dengan Michael Schumacher sebagai pembalapnya. Sedangkan MotoGP diwarnai aksi salip menyalip antara pabrikan Yamaha dengan joki Valentino Rossi dan Honda yang mengandalkan Sete Giberneau. Sehingga memberikan tontonan yang lebih menarik.

Hal sama terjadi saat ini di Indonesia. Dua pabrikan sepeda motor Jepang, Honda dan Yamaha, juga saling bersaing memperebutkan podium nomor satu di pasar motor nasional. Sudah sejak lama Honda memimpin pasar roda dua Indonesia. Namun, kenyamanan Honda mulai terusik dengan angka penjualan Yamaha yang terus meningkat belakangan ini. Bahkan, Yamaha sempat beberapa kali mencuri perolehan penjualan tertinggi dari Honda.

Kondisi tersebut kembali terulang di Juni 2009. Di bulan penghujung semester pertama ini, Yamaha kembali mendapat kesempatan merasakan ‘kursi empuk’ pimpinan pasar dengan penjualan sebanyak 218.614 unit. Honda berada di posisi kedua dengan selisih perolehan yang sangat tipis, yaitu 216.876 unit. Sebelumnya, Yamaha juga sempat mengambil tampuk pimpinan pasar pada bulan April 2009 dengan membukukan penjualan sebanyak 189.082 unit. Sementara Honda hanya berhasil memperoleh 155.789 unit.

Posisi ketiga, masih di tempati Suzuki dengan meraih 42.425 unit. Sepanjang semester satu 2009, angka penjualan Suzuki terus mengalami peningkatan. Yaitu 22.369 unit di Januari, 29.576 unit di Februari, 30.771 unit di Maret, 36.901 unit di April, dan 36.074 unit di Mei. Sehingga, selama enam bulan pertama, Suzuki berhasil memperoleh penjualan sebanyak 198.116 unit. Peningkatan penjualan juga diperlihatkan oleh Kawasaki yang berhasil memperoleh penjualan sebanyak 7.009 unit setelah bulan sebelumnya memperdagangkan 6 ribu unit. Angka ini meningkat dua kali lipat dari angka perolehan biasanya yang hanya mencapai di kisaran 3 ribu saja.

Promotion Supervisor PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI), Indra Dwisunda mengatakan, Yamaha telah mencatatkan hasil yang baik di Juni dengan melampaui Honda. Hal ini karena Yamaha selalu menjadikan konsumen sebagai perhatian utama. ‘’Kami juga selalu berupaya untuk memberikan yang apa yang diinginkan pelanggan,’’ katanya. Ia menambahkan, menjadi nomor satu sebenarnya bukan tujuan utama Yamaha. Namun lebih kepada ingin memberikan yang terbaik untuk konsumen. Kalau sudah dipilih konsumen, jelasnya, maka nomor satu pasti sudah tidak terelakan.

Menanggapi hal ini, Direktur Marketing PT Astra Honda Motor (AHM), Julius Aslan men jelaskan, pada tahun ini Honda memang dua kali kesalip. Yaitu pada April dan Juni. Pada April, katanya, terjadi karena stok motor Honda habis. Sehingga, penjualan motor berlambang sayap di bulan tersebut sedikit menurun. Sedangkan di Juni, tersalip karena kapasitas produksi skutik sudah maksimal. Sementara di sisi lain, permintaan skutik terus tinggi. ‘’Kapasitas produksi skutik kami sudah maksimal, yaitu 60 ribu unit per bulan. Sementara permintaan pasar tinggi. Sehingga membuat penjualan kami di skutik menurun,’’ ujarnya.

Jika diperhatikan, ujarnya, Honda menang di kelas underbone dengan penjualan 39 ribu unit dan kelas sport dengan penjualan 1.000 unit. Sementara di kelas skutik, Honda kalah dari Yamaha dengan selisih 42 ribu unit. ‘’Jika dikurangi antara underbone dan sport dengan skutik, maka ada selisih dua ribu unit. Angka inilah yang menjadi selisih angka penjualan kami dengan Yamaha,’’ paparnya. Untuk mengatasinya, Julius mengatakan, akan meningkatkan kapasitas produksi skutik di Juli. Peningkatan ini akan diambil dari produksi tipe lain yang dikonversi ke skutik. Di luar kompetisi Honda versus Yamaha, Kawasaki memanen hasil yang memuaskan.

Manajer Marketing and R&D Departement PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI), Freddyanto Basuki mengatakan, penjualan Kawasaki di Juni sesuai dengan target yang ditetapkan. Yaitu sekitar tujuh ribu unit per bulan. ‘’Target ini akan kami pertahankan hingga akhir tahun 2009,’’ ungkapnya.

Ia menjelaskan, membaiknya angka penjualan Kawasaki disebabkan karena faktor ekonomi yang terus membaik. Serta berbagai produk yang sudah mulai diterima masyarakat. Seperti KLX, Ninja 250, dan Athlete. Perbaikan jaringan, pelayanan aftersales, dan kontrol harga juga turut mem pengaruhi membaiknya angka penjualan Kawasaki. ‘’Sebenarnya, hasil bulan ini sudah kami rencanakan sejak 2008 lalu,’’ tambah Freddyanto.

Mengalami penurunan
Secara total, pasar roda dua nasional selama semester satu mencapai angka 2.546.929 unit. Atau turun dari semester pertama 2009 yang berhasil mencapai angka 3.055.113 unit. Pada Juni, pasar mengalami penurunan sebesar 10,8 persen dibanding bulan sama tahun 2009. Atau turun menjadi 485.244 unit dari 543.860 unit pada Juni 2008. Namun, angka tersebut naik jika dibanding kan bulan lalu yang hanya mencapai angka 457.650 unit.

Di bulan Juni, pasar motor Indonesia masih dikuasai oleh tipe underbone (bebek) dengan pangsa pasar 55 persen atau 267.042 unit. Angka ini naik jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang hanya mencapai 248.295 unit dengan penguasaan pasar 54.3 persen. Tipe motor otomatik (skutik) masih berada di posisi kedua, meskipun penguasaan pasarnya mengalami sedikit penurunan dari 37,4 persen di Mei menjadi 36,3 persen. Penguasaan pasar terbesar skutik selama 2009 terjadi di bulan April, yaitu sekitar 38,5 persen. Namun, secara angka absolut, Juni mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Dari 171.136 di bulan Mei menjadi 176.007 unit.

Sementara sepeda motor sport masih menempati posisi terakhir dengan market share 8.7 persen dengan penjualan sebanyak 42.195 unit. Angka ini naik dari bulan Mei yang hanya 38.219 unit atau sekitar 8,4 persen dari total pasar. Ketua Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwhinata menjelaskan, pasar motor di semester kedua akan mengalami peningkatan. Hal ini karena kebutuhan masyarakat akan motor masih besar.

‘’Saya perkirakan, hingga akhir tahun pasar motor nasional akan turun sekitar 18 persen dari tahun lalu. Ini lebih baik dari perkiraan awal yang penurunannya mencapai 30 persen,’’ ujar Gunadi. Hal senada diungkapkan Julius. Ia menjelaskan, pasar di semester kedua akan naik sekitar 300 ribu unit. ‘’Dengan pertimbang an ini, kemungkinan pasar motor nasional akan ditutup pada angka 5,3 juta unit,’’ katanya.

Indra pun memperlihatkan optimisme serupa. Menurutnya, semester kedua tahun ini akan lebih naik sekitar 15-20 persen dari semester dua tahun lalu. ‘’Akhir tahun lalu adalah awal krisis keuangan global. Sehingga, pada saat itu penjualan turun drastis. Sementara saat ini pasar motor terus membaik. Bahkan, saya yakin penjualan dapat meningkat sekitar 5-10 persen dari semester satu,’’ papar Indra.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar